"Menjadi konsumen cerdas". Tentu saja hal ini sudah sering dijelaskan di berbagai media masa seperti di TV, koran, majalah, blog, bahkan fanpage tertentu sudah banyak mewartakan.

TAPI...

Kenapa hal semacam ini justru lebih sering diabaikan? Apakah hal ini dianggap begitu sepele hingga dinilai “tidak penting”? Anda, salah besar jika menganggapnya demikian.

Menjadi konsumen cerdas tentulah tidak ada ruginya, malahan kita cenderung diuntungkan. (Jika Anda benar merasa dirugikan, coba Anda sebutkan saja apa kerugiannya kemudian bandingkan dengan keuntungan yang mungkin Anda peroleh.) Selain itu, konsumen selalu terikat suatu perjanjian jual-beli dengan pedagang. Ingat pesan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan “Penjual dan pembeli. Dalam hal ini konsumen mempunyai ikatan hubungan yang erat dalam proses jual beli.”

Secara tekhnis…

Patut diakui menjadi konsumen itu memang hal yang mudah, dan cenderung menyenangkan. Lebih-lebih di era dimana setiap konsumen mendapat jaminan atas haknya. Namun, sebagai konsumen yang baik tentu kita tidak boleh hanya memikirkan hak kita saja, kewajiban juga harus dikerjakan. Anda tentu ingat dengan pelajaran SD (PPKN yang saya kira telah berubah namanya menjadi PKn) yang menjelaskan “Kewajiban wajib dilaksanakan sebelum meminta hak”.

Hmm… sekarang izinkan saya bertanya satu hal. Patutkah kita sebagai warga Negara (yang mengaku taat hukum) lebih menjalankan hak dibanding kewajiban kita? Saya tidak akan menjawab “Ya” karena terus terang saya tidak berhak mengatakannya karena mungkin saya termasuk pada golongan yang kurang mempedulikan kewajiban sendiri. Jadi, tak perlu mengacungkan jari pada seseorang, tapi marilah kita mengintrospeksi diri. Apakah kita sudah benar? Apakah kita berhak menjatuhi kesalahan sedangkan diri sendiri belum tentu benar?

Terlepas dari topik di atas, sejujurnya menjadi konsumen cerdas itu tidaklah sulit. Hal ini bisa dengan mudah kita aplikasikan di kehidupan. Berikut uraian yang mungkin bisa membantu Anda untuk menjadi konsumen yang cerdas.
  1. Teliti produk sebelum membeli
      Tidak ada salahnya meneliti sebelum membeli. Justru kita dapat memastikan apakah produk itu benar-benar layak dibeli atau tidak


  1. Perhatikan label yang tertera
      Sebuah label biasanya memberi detail informasi tentang produk yang ingin dibeli. Bacalah label tersebut dan pastikan tidak ada keganjilan dalam produk. 


  1. Cek kartu manual garansi
      Cek kartu garansi baik-baik sebelum membeli produk tersebut. Pahami manual-manualnya, dan yang terpenting perhatikan masa berlaku garansi. Di bagian ini konsumen sering tertipu dengan mengira masa garansi masih berlaku.


  1. Perhatikan tanggal kadaluwarsa
      Biasakan untuk selalu melihat tanggal kadaluwarsa sebelum membeli, karena produk yang berjangka lebih dari tanggal kadaluwarsa tentu saja tidak dapat dikonsumsi lagi dan dapat meracuni kesehatan.


  1. Gunakan standard K3L
      Bagi yang belum mengetahui K3L itu apa, ini dia penjelasannya :
      - Keselamatan = aman digunakan dan memiliki standard SNI. 
      - Kesehatan = tidak mengandung racun atau berbahaya bagi kesehatan
      - Keselamatan Lingkungan = produk harus ramah lingkungan

SEJAK tahun lalu, pemerintah telah menetapkan tanggal 20 April sebagai Hari Konsumen Nasional (HKN) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2012. Momentum HKN tersebut, sejatinya menjadi menjadi spirit bagi semua pihak untuk mengampanyekan “Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen”.

Beberapa aturan perundang-undangan yang menjadi payung hukum bagi perlindungan konsumen dan mewajibkan ‘konsumen cerdas’ antara lain: Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat, Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa, dan Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.



Baik, mungkin hanya itu yang bisa sampaikan kali ini. Sebagai sesame konsumen, hendaklah kita menjadi konsumen cerdas. Cerdas bagi diri sendiri, keluarga, dan tentu saja masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah sudah bersusah payah membuat berbagai kebijakan tentang perlindungan hak konsumen dan lainnya. Secara tekhnis, kita sebagai konsumen sudah mendapat hak kita. Namun, mari! Mari kita menjalankan kewajiban kita yakni menjadi konsumen yang cerdas. Lagipula, seperti yang kita tahu kebijakan takkan berarti apa-apa tanpa adanya kesanggupan dari dalam diri masyarakat untuk menjalankannya.

Don’t just say it, but do it! :) 

Sumber yang terkait :
http://ditjenspk.kemendag.go.id/
http://hkn2013.com/materi/materi-foto/
http://hkn2013.com/materi/materi-teks-1/












Orang dewasa ya... Mungkin definisi dewasa di menurutku dan menurutmu berbeda. well, of course! :)

Tapi... tahu tidak kenapa seseorang terkadang dituntut untuk jadi dewasa?
Sebenarnya ini bukan soal umur. Terkadang orang menjadi dewasa itu bukan karena umur, percaya tidak?
Umur mungkin jadi tolak ukur pandangan seseorang, tapi bukan berarti itu jadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Hey, hey, umur itu memang bisa menipu.

Menjadi orang dewasa berarti menjadi orang yang bijaksana. Itu menurutku.
But, menjadi orang bijaksana bukan berarti harus dan wajib menjadi orang bijak. humm, tidak juga. Yang terpenting adalah, bisa membatasi diri. Supaya tidak sombong, dan bla-bla-bla yang seperti itulah ceritanya.

Menjadi orang bijaksana berarti menjadi seseorang yang bisa memutuskan, dapat memilih yang terbaik, orang yang bisa mengawasi, orang yang mengerti kalau dia memang bersalah dan mau mencoba untuk memperbaiki, dan yah... yang intinya seperti itu.

Orang bijaksana bukan berarti orang yang tanpa salah. Ow, jangan salah paham. Selama dia itu masih manusia, so pasti dan tidak salah lagi pasti masih bisa melakukan kesalahan. Namanya juga manusia. Mereka tidak sempurna, hanya saja lebih baik / lebih sempurna dari ciptaan Tuhan yang lain karena Tuhan sengaja memberi manusia sesuatu yang tidak dimiliki makhluk lain. Ah, agak berbelit-belit? I'm sorry~ (Dan itu sudah tergolong menjadi setidaknya 1 kesalahan. Lihat? manusia memang tidak luput dari kesalahan)

Hmm...
Sepertinya aku tahu apa yang ada di pikiran kalian.
Kalian berpikir, "Orang ini Sok Bijaksana", "Sok menggurui". dan sebagainya.
Apa aku benar?
Padahal itu hanya tebakan asal.

Well semuanya... saya tidak bermaksud melakukan sesuatu yang mungkin bertentangan dengan umur saya (?). Tapi saya berbagi sesuatu yang ada di pikiran saya. Sederhananya, ini salah satu dari opini.
Sehingga bukannya bermaksud untuk menggurui. Sebaliknya, mari kita abelajar bersama-sama. Bersama-sama menjadi orang yang lebih baik.

Lagipula....
Aku tidak mungkin membiarkan blog ini kosong, am I correct?

There, that's it! :)
Hope it can help you.

This is a nightmare...
My nightmare...

This is me with my endless nightmare...
Nothing I can do... yeah, nothing...
I'm scared, and always scared...
No matter how scared was I, it keeps coming over

This is a nightmare...
My nightmare...

I'm dancing every single night
With the sparkly moonlight...
I can't stop dance, I can't...
Or maybe its me who don't want to stop

I am a princess dance
A princess with a black scarf
Fallen to the endless depth

No one can ever found me...
No one ever realized I was here
No one can save me from it...
Even the brave knights won't help

Nothing remains of me...
Only a dance...
The dance of the dark princess
Dance...
Yeah, only dance

This is the way to surpass all of it
No, its more than that...
This is my life...

I will dance...
I will dance forever...
I will dance until the ends of the world
But there is no ends...
Dancing... dancing...
Dancing with the angels nor the devils
Just let your emotion flow...
Flow with your dance

Cos I'm a princess dance
This is my Nightmare
I'm a Nightmare...

It won't be end just right now...
There's no end...
Nightmare of Princess Dance...
Welcome to the endless of the world...
Just let it flow with your dance
Let's dance together...
Forget about the happiness nor the sadness
Just dance...and dance...

Nightmare... 
Nightmare...
It won't end along my dance


End of Poem~
Ah... sorry. I know that it was a very very awful poem. Not good, bad, etc. So sorry~ 
Terkadang hidup itu menyebalkan, memuakkan, menjengkelkan, dan seterusnya. Ya, aku tahu.
Sungguh, aku tahu!
Kau tak percaya kalau aku tahu?
Yang benar?

Kau ingin tahu bagaimana atau darimana aku tahu?
Jawabannya mudah sekali. Karena aku juga hidup.
Of course! Of course I'm alive! Setidaknya sampai Tuhan berkehendak lain

Tapi... what do you know?
Pahit getir kehidupan itu sebuah kewajaran.

Siapa sih yang tidak mengalami sulitnya kehidupan?
Semua mengalaminya. Tentu saja! Seseorang yang sama sekali tidak merasakan kegetiran hidup, tidakkah itu sedikit mencengangkan?

Manusia hidup bersama masalah... Banyak masalah!
Tapi... guess what?
Masalah itu ada untuk kita pecahkan. Bukan untuk dihindari dan semacamnya.

Untuk seseorang yang sering lari dari masalah (dan mungkin aku juga)
"TRY!" Try to not run away. Not Anymore!
Melarikan diri bukanlah sebuah jawaban, melainkan sebuah keringanan sesaat. Tapi apa? Selanjutnya apa? Berdiam diri menyesali nasib? Oh, itu konyol sekali. Jika begitu caranya, maka kau takkan pernah menemukan jalan keluar.

"When will you MOVE ON, if you keep running away from YOUR PROBLEM?"
Guys, let's face our problem. So do I. Melarikan diri tidak akan menyelesaikan masalah. In fact, itu akan memberimu lebih banyak masalah. Tapi akan jadi sangat ironis bila kau dihadapkan pada masalah yang sama namun tidak bisa menyelesaikannya. Tidakkah itu jadi bukti bahwa melarikan diri tidak akan memberimu pemecahan / solusi dari sebuah masalah?

So, guys... LET'S STOP IT! Let's stop to run, and try to moving on.
Lagipula, masalah itu ada untuk mengukur seberapa jauh kemampuan kita untuk menyelesaikannya. And, GOD will never give a test exceed our limits. Ya, Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas makhluknya.

So, FOR NOW ON... Let's see, will you be able to face your own problems?
If you do, how do you feel? Happy? Glad?
Apapun itu, pastilah sesuatu yang melegakan bukan? karena kau MAMPU mengatasi masalahmu. Itu sesuatu yang pantas diacungi jempol, kau tahu itu?

Semua orang memiliki keberanian untuk mengatasi masalah, hanya saja keberanian itu terkadang tertimbun begitu dalam sehingga perlu motivasi untuk memunculkannya kembali. DON'T GIVE UP!!!
KEEP FIGHTING!!! DON'T BE SCARED!!! Alright? *smiles*

I'm here, trying to do the same thing...
Karena bukan kalian saja yang butuh berjuang. Aku pun juga demikian *teeheee.

Hope it can help you... *smiles*
Oh ya!
Dan apabila kau memiliki masalah yang sulit kau pecahkan sendiri, pastikan kau konsultasi / meminta bantuan pada teman, orangtua, atau orang terdekatmu. Ingat, manusia adalah makhluk sosial dan ABSOLUTELY NOT PERFECT. Jadi, konsultasilah... Insyaallah itu bisa memudahkanmu.

Dan, selain itu...
Bukankah itu gunanya pertemanan? Selalu membantu satu sama lain, dan saling mengisi baik dalam suka maupun duka.

Baik, itu saja!!!
Feel free to leave comment! Itu sih kalau kalian tidak keberatan untuk meninggalkan sedikit jejak bahwa kalian pernah di sini. *teehheee...

Sudahlah, sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara. *oops* maksudku mengetik.
Sampai Jumpa~